Wednesday, September 21, 2005

Prelude Cinta Kering

Adalah cinta yang membuat jantungku tetap berdegup.
Adalah saat mengatakan "aku mencintaimu", aku merasa hidup.
Cinta memberi sepercik cahaya di tengah kekelaman,
seperti aliran-aliran air hidup dari mata air yang tak pernah mengering.
Memberi keteguhan dan ketenangan bagi jiwa yang gelisah.
Memberi arti pada setiap langkah.
Memberi keyakinan bahwa kita ada untuk tidak sia-sia.
Saat cinta lepas dari genggaman, apakah yang dapat dipegang?
Bila sang cahaya telah pudar, apakah penerang hati?
Keyakinan akan mati ranggas seperti daun-daun jati yang luruh,
tertiup angin, melayang tak tuju arah, lalu jatuh, tersungkur mencium bumi.
Kering, siap mati untuk terinjak, retak.
Detak jantung mulai terdengar sayup.
Air hidup jadi air mata, bahkan tidak, sebab air telah mengering.
Keringkihan jiwa yang memancar jauh ke tubuh, mengenyahkan harap untuk tetap berjalan, bahkan walau hanya untuk tetap berdiri.

(taken from original Cerpen by -Firdaus S)